Pemanfaatan Teknologi Informasi di Sarana
Pelayanan Kesehatan
Apa itu teknologi informasi?
Haag dan Keen
mendefinisikan Teknologi
Informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda untuk
bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi.
Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi.
Willams dan Sawyer
mendefinisikan Teknologi
Informasi sebagai sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap
teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan,
mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.
Lucas berpendapat bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi
yang bisa diterapkan untuk mengirimkan sebuah informasi melalui media elektronik.
Dari uraian para ahli di atas dapat dikatakan
bahwa, Teknologi Informasi
merupakan segala bentuk teknologi yang dapat digunakan manusia untuk membantu
pekerjaan memproses, menyampaikan, dan mengkomunikasikan suatu informasi.
Haruskah teknologi informasi dimanfaatkan untuk
bidang kesehatan?
Teknologi informasi yang makin berkembang sangat membantu pada berbagai
bidang. Kemajuan ini membuat semua terasa dekat dan mudah. Di bidang
kesehatan, teknologi juga sangat mempengaruhi kualitas kesehatan. Dengan
teknologi yang maju berbagai pelayanan kesehatan dengan mudah kita
dapatkan dengan cepat
Dalam bidang kesehatan, pemanfaatan teknologi
informasi secara maksimal sangatlah dituntut. Banyak sekali manfaat yang bisa
diperoleh dari pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan. Seperti
yang diutarakan Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moelok ketika bertemu dengan
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Kantor Kementerian Kesehatan
RI, antara lain:
1)
Mendapatkan informasi kinerja sektor kesehatan di
Daerah;
2)
Mendapatkan data dan informasi dalam pengelolaan
obat dan farmasi;
3) Melakukan analisis dalam pemenuhan kebutuhan
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
4) Memonitor ketersediaan dan kelengkapan sarana dan
prasarana kesehatan;
5) Pencatatan dan pelaporan yang bertujuan untuk
kemudahan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, seperti penataan data
transaksi di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dengan membuat aplikasi
generik modular yang akan meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja pelayanan
kesehatan, serta penataan laporan yang masuk ke Pusat dengan mengembangkan
aplikasi komunikasi data kesehatan yang berisi 115 data prioritas.
Sistem informasi
kesehatan bisa digunakan oleh berbagai penyedia sarana pelayanan kesehatan,
seperti : perekam medis, dokter, perawat, karyawan, pasien dan lain-lain.
Sistem ini bisa digunakan kapan pun dan dimana pun kita berada dengan hasil
yang akurat dan terbaharui secara berkala.
Apakah dampak positif teknologi informasi untuk
sarana pelayanan kesehatan?
Salah satu teknologi informasi yang telah banyak
digunakan sarana pelayanan kesehatan adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS). Dampak positif dari SIMRS utamanya adalah meningkatnya
efisiensi, efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta akses dan pelayanan
Rumah Sakit. Dengan adanya SIMRS akan mempermudah tanaga medis utamanya perekam
medis. Perekam medis tidak perlu mengentri data satu pasien secara
berulang-ulang, perekam medis akan dengan mudah melakukan pelacakan berkas
rekam medis, mempermudah pembuatan dan penyajian laporan-laporan, mempercepat
kinerja perekam medis, dan masih banyak yang lain. Selain perekam medis, tenaga
medis lain akan sangat diuntungkan dengan adanya teknologi informasi, misalnya
dokter. Teknologi informasi akan mempermudah dokter dalam mencari indeks pasien
yang ditangani guna membuat Surat Ijin Praktik (SIP), mempermudah pengumpulan
data berupa diagnosis/tindakan dengan menggunakan indeks yang telah
terkomputerisasi, dan masih banyak lagi.
Jika ada dampak posistif tentu ada dampak negatif,
apakah dampak negatif teknologi informasi untuk sarana pelayanan kesehatan?
a) Butuh biaya yang besar untuk pengadaan alat-alat
guna menunjang berjalannya teknologi informasi dan komunikasi di sarana
pelayanan kesehatan.
b) Butuhkan SDM yang “melek teknologi”.
c) Kendala-kendala ketika terjadi “eror” di sarana
pelayanan kesehatan yang sepenuhnya telah menggunakan teknologi informasi.
Kendala akan bertambah lagi ketika tidak ada SOP manual untuk mengantisipasi
hal tersebut.
d) Karena setiap Rumah Sakit memiliki SIMRS yang
berbeda-beda maka ketika ada perekam medis baru harus diadakan pelatihan.
e) Keharusan untuk membuat SOP khusus, sehingga tidak
perlu melakukan pelatiahan untuk setiap perekam medis baru.
Sumber :
http://genggaminternet.com/pengertian-teknologi-informasi-menurut-para-ahli/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar